
Diikuti oleh hampir 70 an peserta yang terdiri dari Nagari yang menjadi lokus prioritas 1 dan lokus berkinerja baik dan berinovasi dalam penanganan stunting, Bupati Limapuluh Kota hadir dan membuka secara resmi Rapat Koordinasi dan Rembuk Stunting Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2023 sekaligus Launching "BASIBA LIKO" di aula Kantor Bupati Lima Puluh Kota. Rabu (13/09)
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Kabupaten Lima Puluh Kota Ny. Nevi Safaruddin, Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Widya Putra, Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Herman Azmar, Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota bidang Perekonomian dan Pembangunan Eki Hari Purnama, Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota bidang Administrasi Umum Ahmad Zuhadi Perama Putra, dan Kepala DPPKBP3A Ayu Mitria Fadri.
Tahun 2023 merupakan tahun ketiga bagi Kabupaten Lima Puluh Kota ditetapkan sebagai salah satu lokus penurunan stunting di tingkat nasional, dimana setiap daerah diamanahkan untuk menurunkan angka prevalensi stunting sampai 14 persen tahun 2024.
"Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab besar untuk menyelamatkan generasi penerus Kabupaten Lima Puluh Kota yang saat ini tercatat 2050 (dua ribu lima puluh) balita stunting dari 23.740 (dua puluh tiga ribu tujuh ratus empat puluh) balita dan terdata 29.918 (dua puluh sembilan ribu sembilan ratus delapan belas) keluarga beresiko stunting," imbuhnya
Disamping itu, stunting juga menjadi salah satu faktor masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lima Puluh Kota. Isu strategis lainnya yang menjadi fokus pembangunan adalah kemiskinan ekstrem
dimana pada tahun 2022 tercatat tingkat kemiskinan di Kabupaten Lima Puluh Kota sebesar 6,59 persen.
"Sebagaimana visi RPJMD yaitu “MEWUJUDKAN LIMA PULUH KOTA YANG MADANI, BERADAT DAN BERBUDAYA DALAM KERANGKA ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH”, maka meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu tujuan dalam misi pertama RPJMD yaitu Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berbudaya dan Berdaya Saing Berlandaskan Keimanan. Salah satu sasaran dalam pencapaian tujuan ini adalah dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan indikatornya adalah penurunan angka prevalensi stunting, yang sekaligus menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama Kepala Daerah," ungkap Safaruddin.
Agar upaya penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota dapat tercapai, maka diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik antar perangkat daerah baik yang Spesifik maupun yang Sensitif.
"Pada kesempatan ini, kami sampaikan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Lima Puluh Kota untuk secara bersama-sama, bahu membahu mempercepat penurunan serta mencegah munculnya stunting yang baru. Program yang akan dicanangkan ke depannya adalah BASIBALIKO atau Bersama Atasi Stunting dengan Ibu Bapak Asuh Lima Puluh Kota. Kita akan terus memantau dan mengevaluasi kinerja dari masing- masing Perangkat Daerah dalam penanganan Stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota," harapan orang nomor satu di Limapuluh Kota tersebut menutup pidatonya. (prokomp-rs)