Admin
Selasa, 20 Desember 2022
88 Dibaca


image1


Limapuluh Kota,-Untuk pertama kalinya gelaran Festival Perhutanan Sosial dan Konservasi Alam bertajuk "Pesona Taram" di gelar di Kabupaten Limapuluh Kota, Minggu (18/12). 

Festival yang berpusat di objek wisata Kapalo Banda, Nagari Taram itu dihadiri langsung oleh Dirjen Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Suprianto, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin dt Bandaro Rajo, Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin, Sekda, Widya Putra, sejumlah kepala OPD, Camat, Wali Nagari, niniak mamak, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya. 

Dalam sambutannya, Wali Nagari Taram, Nanang Anwar mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Dirjen Kehutanan, Gubernur dan Bupati yang telah mempercayai Nagari Taram sebagai tempat pelaksanaan kegiatan tersebut.

"70% Nagari Taram merupakan hutan, dan masyarakat disini banyak yang bergantung kepada hasil hutan. Dan nagari kami juga dianugerahi salah satu Eco Wisata dari hutan ini, yakni objek wisata Kapalo Banda," ungkapnya. 

Dikatakannya, Eco Wisata Kapalo Banda tersebut merupakan sumber pendapatan tertinggi nagari Taram pada saat ini dan telah mengerjakan 70 orang pemuda setempat, selain itu telah banyak juga kepala keluarga yang berpenghasilan berkat eco wisata tersebut, seperti berjualan dan menyewakan rakit. 

Ia berharap dengan kegiatan ini, akan terus meningkatkan konservasi hutan di nagari Taram dan dapat menjadi wadah promosi akan potensi alam di Nagari Taram. "Kami berharap kegiatan ini nantinya akan berdampak signifikan terhadap hutan di nagari Taram dan hendaknya event ini dapat dijadikan event tahunan di nagari Taram,"tuturnya.

Semantara itu, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto, dalam sambutannya menyampaikan Pesona Taram ini merupakan serangkaian kegiatan dari Proyek Penguatan Perhutanan Sosial di Indonesia (Strengthening of Social Forestry/SSF) khususnya di Provinsi Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Ia mengatakan, dipilihnya Nagari Taram sebagai proyek penguatan perhutanan ini karena Nagari Taram sudah menerima legalitas pengelolaan hutan dari Menteri Kehutanan RI dalam bentuk Hutan Nagari pada tahun 2017 seluas 800 Ha, keberhasilan nagari Taram menjaga kelestarian hutan sehingga mencapaian nilainya hingga Platinum. 

Selanjutnya, Ia mengungkapkan Perhutanan Sosial adalah program nasional yang dijalankan untuk bisa mewujudkan masyarakat yang sejahtera, negara yang adil dan Makmur, serta lingkungan hidup yang senantiasa terjaga, lestari dan kehidupan yang harmonis, seimbang dalam pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan.

“Direktorat Jenderal PSKL memiliki mandate untuk bisa mengembangkan seluas 12,7 Juta Ha Kawasa Hutan, untuk dikelola masyarakat, menjadi sumber penghidupan bagi peningkatan kesejahteraanya dan dengan tetap menjaga fungsi dan kelestarian hutan. Perhutanan Sosial sebagai program pengelolaan hutan lestari juga menjadi bagian dalam upaya mitigasi Gas Rumah Kaca (GRK) selaras dengan tujuan pencapaian FOLU Net Shink 2030,” katanya.

Sedangkan Bupati Safaruddin, dalam sambutannya mengapresiasi kinerja wali nagari dan masyarakat nagari Taram yang kompak bahu-membahu memajukan destinasi wisata Kapalo Banda sehingga dapat dikenali orang banyak. 

Ia berharap dengan kegiatan Festival Pesona Taram ini nantinya akan berimbas dengan peningkatan kunjungan wisata di Kapalo Banda, serta menggeliatnya UMKM dan meningkatnya hasil hutan di nagari Taram. 

Ditempat yang sama Gubernur Mahyeldi yang membuka langsung acara tersebut mengutarakan bahwa Perhutanan Sosial merupakan bukti nyata bagaimana kelestarian, keberadaan hutan tetap terjaga dan masyarakat bisa terus bisa mendapat manfaat dari hutan tanpa merusaknya, pengutan masyarakat, pemberdayaan masyarakat harus terus dilakukan khususnya bagi masyarakat sekitar Kawasan hutan.

“Pengembangan usaha harus terus didorong dan dorongan membentuk Badan Usaha Milik Daerah dalam bidang pengembangan produksi hasil hutan menjadi bagian yang terus didorong oleh pemerintah daerah untuk bisa terus mendukung pengelolaan hasil hutan. Selain itu BUMN dan perbankan juga harus memiliki andil dalam memberikan modal usaha bagi para masyarakat untuk terus mengembangkan bisnisnya,”ujar Mahyeldi.

Ia menjelaskan tujuan utama Festival di antaranya, Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Nagari Taram dan sekitarnya, Menjadi sarana promosi wisata, produk hasil hutan, UMKM, Industri Kecil di Kabupaten Limapuluh Kota danMengangkat antusias semua kalangan baik dari Kementerian, Pemerintah Daerah, LSM, Dunia Usaha, dan masyarakat pelaku Perhutanan Sosial untuk bisa mengenal dan mendukung Perhutanan Sosial.

Usai dibuka Gubernur kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penyerahan beberapa bantuan konservasi hutan kepada nagari Taram dan juga dilakukan penanaman pohon bersama serta kegiatan parade rakit di objek wisata Kapalo Banda.

Statistik


Banner


Saran Masuk



Sampaikan Saran Anda