Lima Puluh Kota, Prokopim – Febri Utama resmi dilantik menjadi Ketua Persatuan Keluarga Pangkalan (PKP) Kota Pekanbaru periode 2023-2028, Minggu (03/09). Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo didampingi isteri hadir dan mengapresiasi kegiatan positif perantau tersebut.
Pada acara yang digelar di Hotel Mutiara Merdeka ini dan dihadiri oleh Anggota DPR RI selaku Pembina PKP Kota Pekanbaru Arsyad Juliandi Rahman yang juga merupakan Gubernur Riau Periode 2016-2018, Anggota DPD/ MPR RI Dapil Riau Misharti, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Pekan Baru Masykur Tarmizi, Asisten Administrasi Umum Ahmad Zuhdi Perama Putra, Penasehat PKP, Ketua Gonjong limo Provinsi Riau Zahirman Zabir, Ketua Bundo Kanduang Gonjong Limo Prov. Riau Reni Guspidawati, pengurus PKP serta tokoh masyarakat ini juga di lantik Pengurus Bundo Kanduang PKP, serta pengurus Ikatan Mahasiswa Pelajar Pangkalan (IMPP).
Dalam sambutannya ,Bupati Safaruddin mengajak para perantau Persatuan Keluarga Pangkalan (PKP), dan Ikatan Mahasiswa Pelajar Pangkalan (IMPP) Kota Pekan Baru manfaatkanlah organisasi ini sebagai wadah untuk saling bertukar informasi dan berdiskusi, bersilaturahmi serta berkontribusi.
“Teruslah jalin komunikasi dengan berbagai pihak seperti dengan pemerintahan Kota Pekan Baru serta jaga keharmonisan dan hubungan baik dengan seluruh paguyuban yang ada di daerah ini demi terpeliharanya keamanan dan kenyamanan di tanah rantau ini”, tukasnya
“Jika para perantau ingin berpartisipasi dalam bentuk investasi demi memajukan daerah, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota sangat menyambut baik hal itu. Terlebih Kabupaten Lima Puluh Kota ini memiliki potensi dan destinasi wisata yang akhir-akhir ini viral dan ini merupakan salah satu magnet yang dapat menarik minat para wisatawan berkunjung ke wisata yang ada di Lima Puluh Kota. Beberapa yang sangat menjadi primadonanya yaitu, kawasan wisata Lembah Harau, Kelok Sembilan, Kapalo Banda Taram dan Kampung Wisata Sarugo”, ia berpesan.
Ia juga mengingatkan kepada para perantau, tetap menjaga harmonisasi dalam menghadapi tahun-tahun politik ini, jangan sampai perbedaan cara pandang berpolitik merusak harmonisasi yang telah terjalin diantara para perantau.
“Terkhusus untuk adik-adik mahasiswa dan pelajar yang notabenenya merupakan social control dan agent of change di tengah masyarakat. Tetaplah menjadi pemuda yang independent dan tidak mudah terkontaminasi dengan politik praktis. gunakan hak suara kita sebagai masyarakat Indonesia, tetapi jangan terpengaruh dengan agenda-agenda yang pada dasarnya dapat mencoret citra positif dari agent of change sebagai pemuda dan mahasiswa.” Ia mengakhiri.
Pada kegiatan ini turut diramaikan dengan aksi penampilan seni dari Bundo Kanduang, dan para pengurus PKP. (Prokopim-eng)