
Limapuluh Kota - Berlangsung meriah dan semarak, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo menghadiri Alek Batagak Pangulu Nagari VII Koto Talago Prof. Ganefri, Ph. D Dt. Djunjungan Nan Bagadiang. Sabtu (20/05)
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (MENDES PDTT) Abdul Halim Iskandar, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Kapolres 50 Kota, Ketua TP PKK Kabupaten Limapuluh Kota, Pj. Walikota Payakumbuh, Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota, dan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Limapuluh Kota.
Safaruddin Dt. Bandaro Rajo menyampaikan bahwa pangulu selaku panutan berkewajiban memelihara dan melindungi kaumnya, sehingga tercipta rasa tentram lahir dan bathin pada anak dan kemenakan.
"Pangulu hendaknya dapat membantu Wali Nagari dalam memaksimalkan potensi Nagari serta mewujudkan Nagari sebagai poros pembangunan di Limapuluh Kota," ungkap beliau.
Sejalan dengan Bupati Limapuluh Kota, Wakil Gubernur Sumbar Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc juga mengharapkan bahwa selain menjaga kekayaan Nagari, datuak pangulu yang baru hendaknya juga bisa berinovasi dalam hal adat budaya.
"Zaman semakin modern. Jangan sampai kita sebagai sosok yang disegani di Nagari, tergerus oleh digitalisasi, perkembangan teknologi, dan kecepatan ide serta inovasi daerah-daerah lain. Kita harus senantiasa upgrade diri," imbuhnya.
Berdasarkan adat dan budaya yang menjadi visi misi Kabupaten Limapuluh Kota, Bupati Limapuluh Kota berharapa ada regulasi di Nagari yang dapat menjadi sumber khasanah pemuda untuk mempelajari dan memahami yang ada di Nagarinya.
"Beberapa program yang saat ini kita fokuskan untuk memperkuat adat dan budaya Limapuluh Kota adalah target Nagari dapat membuat regulasi yang memuat sejarah tentang Nagarinya. Kedua memberikan bimbingan adat kepada pemangku-pemangku adat untuk. Ketiga, pengadaan tahfidz quran untuk SD dan SMP di setiap Nagari," jelas orang nomor satu di Limapuluh Kota tersebut menutup pidatonya. (prokomp-rs)