Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Mochamad Basoeki Hadimoeljono berjanji mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota terutama di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Bahkan Menteri Mochamad juga menyatakan akan datang langsung ke Kabupaten Lima Puluh Kota usai lebaran mendatang.

             “Saya minta direktur terkait segera menindak lanjuti masalah banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tidak hanya itu, saya juga akan datang langsung meninjau wilayah yang menjadi langganan banjir itu nantinya,” ungkap Menteri Mochamad kepada Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi di sela acara Seminar Nasional Bendungan Besar 2017 yang dilaksanakan di Hotel Inna Muara Padang, Selasa (16/5).

            Membuktikan keseriusannya, Menteri Mochamad langsung memanggil salah seorang Direktur Jenderal di Lingkungan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat nya sembari meminta serius menyikapi aspirasi yang disampaikan Bupati Irfendi itu. Selain itu Menteri juga meminta stafnya turun ke Kabupaten Lima Puluh Kota untuk melihat kondisi lapangan dan menyusun langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan.

            “Saya akan memerintahkan staf pada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat untuk turun dan menyusun langkah kongkrit. Agar tidak menjadi langganan banjir lagi, barangkali  sungai-sungai yang ada di Pangkalan perlu dinormalisasi,” ujar Mochamad di hadapan Bupati Irfendi dalam suasana penuh keakraban.

            Selain normalisasi sungai, menteri bersama stafnya juga menyebut upaya lain dalam mengatasi persoalan banjir itu juga bisa berupa peledakan batu pisok yang membuat penyempitan pada aliran Sungai Batang Sinamar di Pangkalan.

            Pada tempat terpisah Bupati Irfendi kepada wartawan mengaku sangat gembira persoalan banjir yang senantiasa menghantui sejumlah wilayah di daerahnya, terutama Kecamatan Pangkalan Koto Baru mendapat perhatian serius dari Menteri Mochamad. Menurut dia, Mentri Mochamad sangat responsif dengan masalah Lima Puluh Kota yang dikadukannya

“Saya sangat gembira karena harapan kami untuk penanganan masalah banjir yang hampir setiap tahun mendera Kabupaten Lima Puluh Kota mendapat respon langsung dari pak Menteri PU dan Perumahan Rakyat. Lebih menggembirakannya Pak Menteri langsung memerintahkan stafnya untuk turun dan menyusun langkah kongkrit penanganan bencana alam tersebut,” ungkap Irfendi.

Selain mengadukan persoalan banjir, Irfendi juga menyampaikan masalah jalan negara Sumbar-Riau yang melewati Kabupaten Lima Puluh Kota yang sering longsor dan terban. Bahkan beberapa waktu lalu, sempat terjadi longsor di puluhan titik di sepanjang jalan negara ruas Kecamatan Pangkalan.

Menurut Irfendi, setiap kali jalur satu-satunya dari Lima Puluh Kota ke Riau ini putus, buntutnya tarnsportasi bahan pangan seperti beras, telur ayam, ayam, semen produksi Semen Padang dan lain sebagainya dari Sumbar ke Riau terhambat bahkan tidak bisa dikirim sama sekali. Begitu juga sebaliknya, arus barang dan orang dari Riau ke Sumbar juga sering terhalang hingga tidak bisa lewat sama sekali akibat gangguan bencana alam banjir dan longsor.

“Sekali lagi, kita sangat berterimakasih dengan responsif yang ditunjukan pak Menteri PU dan Perumahan Rakyat atas masalah banjir dan persoalan ke-Pu-an lainnya di Kabupaten Lima Puluh Kota,” ujar Irfendi. (hendri gunawan)

  • Rabu, 17 Mei 2017 - 15:49:47 WIB
  • Dibaca : 2369 Kali
-->
Admin
Rabu, 17 Mei 2017
2369 Dibaca


image1

            Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Mochamad Basoeki Hadimoeljono berjanji mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota terutama di Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Bahkan Menteri Mochamad juga menyatakan akan datang langsung ke Kabupaten Lima Puluh Kota usai lebaran mendatang.

             “Saya minta direktur terkait segera menindak lanjuti masalah banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tidak hanya itu, saya juga akan datang langsung meninjau wilayah yang menjadi langganan banjir itu nantinya,” ungkap Menteri Mochamad kepada Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi di sela acara Seminar Nasional Bendungan Besar 2017 yang dilaksanakan di Hotel Inna Muara Padang, Selasa (16/5).

            Membuktikan keseriusannya, Menteri Mochamad langsung memanggil salah seorang Direktur Jenderal di Lingkungan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat nya sembari meminta serius menyikapi aspirasi yang disampaikan Bupati Irfendi itu. Selain itu Menteri juga meminta stafnya turun ke Kabupaten Lima Puluh Kota untuk melihat kondisi lapangan dan menyusun langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan.

            “Saya akan memerintahkan staf pada Kementerian PU dan Perumahan Rakyat untuk turun dan menyusun langkah kongkrit. Agar tidak menjadi langganan banjir lagi, barangkali  sungai-sungai yang ada di Pangkalan perlu dinormalisasi,” ujar Mochamad di hadapan Bupati Irfendi dalam suasana penuh keakraban.

            Selain normalisasi sungai, menteri bersama stafnya juga menyebut upaya lain dalam mengatasi persoalan banjir itu juga bisa berupa peledakan batu pisok yang membuat penyempitan pada aliran Sungai Batang Sinamar di Pangkalan.

            Pada tempat terpisah Bupati Irfendi kepada wartawan mengaku sangat gembira persoalan banjir yang senantiasa menghantui sejumlah wilayah di daerahnya, terutama Kecamatan Pangkalan Koto Baru mendapat perhatian serius dari Menteri Mochamad. Menurut dia, Mentri Mochamad sangat responsif dengan masalah Lima Puluh Kota yang dikadukannya

“Saya sangat gembira karena harapan kami untuk penanganan masalah banjir yang hampir setiap tahun mendera Kabupaten Lima Puluh Kota mendapat respon langsung dari pak Menteri PU dan Perumahan Rakyat. Lebih menggembirakannya Pak Menteri langsung memerintahkan stafnya untuk turun dan menyusun langkah kongkrit penanganan bencana alam tersebut,” ungkap Irfendi.

Selain mengadukan persoalan banjir, Irfendi juga menyampaikan masalah jalan negara Sumbar-Riau yang melewati Kabupaten Lima Puluh Kota yang sering longsor dan terban. Bahkan beberapa waktu lalu, sempat terjadi longsor di puluhan titik di sepanjang jalan negara ruas Kecamatan Pangkalan.

Menurut Irfendi, setiap kali jalur satu-satunya dari Lima Puluh Kota ke Riau ini putus, buntutnya tarnsportasi bahan pangan seperti beras, telur ayam, ayam, semen produksi Semen Padang dan lain sebagainya dari Sumbar ke Riau terhambat bahkan tidak bisa dikirim sama sekali. Begitu juga sebaliknya, arus barang dan orang dari Riau ke Sumbar juga sering terhalang hingga tidak bisa lewat sama sekali akibat gangguan bencana alam banjir dan longsor.

“Sekali lagi, kita sangat berterimakasih dengan responsif yang ditunjukan pak Menteri PU dan Perumahan Rakyat atas masalah banjir dan persoalan ke-Pu-an lainnya di Kabupaten Lima Puluh Kota,” ujar Irfendi. (hendri gunawan)

E-Sinamar




Galeri Video



Agenda

Polling

Statistik


Banner


Saran Masuk



Sampaikan Saran Anda