Admin
Jumat, 12 Agustus 2022
157 Dibaca


image1

Limapuluh Kota,---Dalam rangka mendukung upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota dan Nasional, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo membuka acara Rembuk Stunting Kabupaten Limapuluh Kota sekaligus melantik Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Limapuluh Kota di aula kantor bupati Limapuluh Kota, Sarilamak, Kamis (11/8). 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forkopimda, Sekda, Widya Putra, Ketua TP-PKK, Ny. Nevy Safaruddin, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, Camat dan Wali Nagari se-Kabupaten Limapuluh Kota, Akademisi, LSM, Pengusaha dan tamu undangan lainnya. 

Dalam sambutannya, Bupati Safaruddin mengatakan permasalahan Stunting adalah musuh bersama dan sudah menjadi isu strategis yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah dan unsur lainnya. 

Di kesempatan itu Ia menyebutkan, Kabupaten Limapuluh Kota telah memasuki tahun ke-3 sebagai salah satu lokus penurunan stunting tingkat nasional, di mana pada 2024 pemerintah secara nasional bertarget untuk menurunkan angka prevalensi stunting sampai 14 persen. 

"Didaerah kita saat ini angka prevalensi stunting telah turun menjadi 28,2 persen, dimana pada tahun sebelumnya adalah sebesar 28,94. Namun demikian, bukan berarti usaha kita sudah selesai, karena kondisi kita sekarang masih jauh dari target yang telah diamanatkan oleh pemerintah pusat.,"ujar Safaruddin. 

Lebih lanjut Safaruddin menuturkan saat ini, tercatat 1.974 anak penderita stunting dan ada 40.537 keluarga beresiko stunting atau sebesar 42,77 persen dari jumlah data keluarga. 

"Agar upaya penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota dapat tercapai, maka diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik tidak saja hanya antar perangkat daerah, namun juga melibatkan semua unsur serta instansi vertikal lainnya," terangnya.

Selain itu, mantan Ketua DPRD Limapuluh Kota itu, menyebutkan permasalahan stunting juga berkaitan dengan visi-misi kepala daerah. Dimana didalam visi-misi Bupati yang berbunyi "Mewujudkan Limapuluh Kota yang Madani,  Beradat dan Berbudaya Dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basan Kitabullah" didalamnya terdapat tujuan untuk mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Limapuluh Kota yang diukur melalui Indek Pembangunan Manusia (IPM) . 

"Jadi penurunan angka prevalensi stunting ini selain untuk menciptakan generasi penerus yang sehat juga sekaligus menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama Kepala Daerah nantinya," sambungnya. 

Terakhir Safaruddin juga mengingatkan kembali kepada peserta rembuk stunting tersebut, upaya-upaya apa saja yang perlu tingkatkan untuk mensukseskan penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota, antara lain:

"Meningkatkan kerjasama dengan instansi vertikal, Akademisi, Dunia Usaha, Perantau, LSM, Organisasi Masyarakat dalam percepatan penurunan Stunting, seterusnya Meningkatkan kolaborasi dan sinergitas antar Perangkat Daerah Spesifik dan Sensitif dalam penanganan Stunting dan Meningkatkan kinerja Nagari dalam melaksanakan aksi konvergensi stunting di wilayah masing-masing,"tuturnya.

Seterusnya, Meningkatkan inovasi Perangkat Daerah dan Nagari dalam penurunan dan pencegahan sunting stunting, Meningkatkan ketepatan program kegiatan dan pengalokasian anggaran untuk intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, Menyusun regulasi-regulasi yang akan mendukung pelaksanaan penanganan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota.

"Selain itu juga mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah dalam upaya penurunan dan pencegahan Stunting dan mengaktifkan peran PKK dalam penanganan Stunting.
Melaksanakan setiap Aksi Konvergensi Stunting secara optimal,"tutupnya.

Limapuluh Kota,---Dalam rangka mendukung upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota dan Nasional, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo membuka acara Rembuk Stunting Kabupaten Limapuluh Kota sekaligus melantik Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Limapuluh Kota di aula kantor bupati Limapuluh Kota, Sarilamak, Kamis (11/8). 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forkopimda, Sekda, Widya Putra, Ketua TP-PKK, Ny. Nevy Safaruddin, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, Camat dan Wali Nagari se-Kabupaten Limapuluh Kota, Akademisi, LSM, Pengusaha dan tamu undangan lainnya. 

Dalam sambutannya, Bupati Safaruddin mengatakan permasalahan Stunting adalah musuh bersama dan sudah menjadi isu strategis yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah dan unsur lainnya. 

Di kesempatan itu Ia menyebutkan, Kabupaten Limapuluh Kota telah memasuki tahun ke-3 sebagai salah satu lokus penurunan stunting tingkat nasional, di mana pada 2024 pemerintah secara nasional bertarget untuk menurunkan angka prevalensi stunting sampai 14 persen. 

"Didaerah kita saat ini angka prevalensi stunting telah turun menjadi 28,2 persen, dimana pada tahun sebelumnya adalah sebesar 28,94. Namun demikian, bukan berarti usaha kita sudah selesai, karena kondisi kita sekarang masih jauh dari target yang telah diamanatkan oleh pemerintah pusat.,"ujar Safaruddin. 

Lebih lanjut Safaruddin menuturkan saat ini, tercatat 1.974 anak penderita stunting dan ada 40.537 keluarga beresiko stunting atau sebesar 42,77 persen dari jumlah data keluarga. 

"Agar upaya penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota dapat tercapai, maka diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik tidak saja hanya antar perangkat daerah, namun juga melibatkan semua unsur serta instansi vertikal lainnya," terangnya.

Selain itu, mantan Ketua DPRD Limapuluh Kota itu, menyebutkan permasalahan stunting juga berkaitan dengan visi-misi kepala daerah. Dimana didalam visi-misi Bupati yang berbunyi "Mewujudkan Limapuluh Kota yang Madani,  Beradat dan Berbudaya Dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basan Kitabullah" didalamnya terdapat tujuan untuk mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Limapuluh Kota yang diukur melalui Indek Pembangunan Manusia (IPM) . 

"Jadi penurunan angka prevalensi stunting ini selain untuk menciptakan generasi penerus yang sehat juga sekaligus menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama Kepala Daerah nantinya," sambungnya. 

Terakhir Safaruddin juga mengingatkan kembali kepada peserta rembuk stunting tersebut, upaya-upaya apa saja yang perlu tingkatkan untuk mensukseskan penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota, antara lain:

"Meningkatkan kerjasama dengan instansi vertikal, Akademisi, Dunia Usaha, Perantau, LSM, Organisasi Masyarakat dalam percepatan penurunan Stunting, seterusnya Meningkatkan kolaborasi dan sinergitas antar Perangkat Daerah Spesifik dan Sensitif dalam penanganan Stunting dan Meningkatkan kinerja Nagari dalam melaksanakan aksi konvergensi stunting di wilayah masing-masing,"tuturnya.

Seterusnya, Meningkatkan inovasi Perangkat Daerah dan Nagari dalam penurunan dan pencegahan sunting stunting, Meningkatkan ketepatan program kegiatan dan pengalokasian anggaran untuk intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, Menyusun regulasi-regulasi yang akan mendukung pelaksanaan penanganan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota.

"Selain itu juga mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah dalam upaya penurunan dan pencegahan Stunting dan mengaktifkan peran PKK dalam penanganan Stunting.
Melaksanakan setiap Aksi Konvergensi Stunting secara optimal,"tutupnya.

Statistik


Banner


Saran Masuk



Sampaikan Saran Anda