Admin
Monday, 28 April 2015
2364 Dibaca


image1

Tidak dipungkiri, hingga kini sudah cukup banyak prestasi yang berhasil dicapai Kabupaten Lima Puluh Kota. Namun harus diakui, tidak sedikit pula yang harus dievaluasi dan perlu dibenahi.

 

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Lima Puluh Kota Asyirwan Yunus dalam sambutannya pada acara pengambilan sumpah dan pelantikan Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Kotobaru Simalanggang Kecamatan Payakumbuh periode 2015-2021 sekaligus pelatikan dan pengukuhan pengurus Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan Bundo Kanduang Nagari Kotobaru, Selasa (7/4).

"Selama ini tidak sedikit prestasi yang sudah kita raih. Tetapi pada sejumlah hal harus dievaluasi dan diperbaiki dimasa mendatang," ungkap Asyirwan.

Menurutnya, Kabupaten Lima Puluh Kota kaya dengan potensi alam, wisata, pertanian dan lainnya. Khusus disektor pariwisata, daerah ini cukup mampu menyita perhatian masyarakat secara nasional, bahkan pelancong mancanegara.

"Ini disebabkan adanya sejumlah icon seperti pembangunan Monumen Nasional (Monas) Bela Negara di Gunuang Omeh dan ply over Kelok Sambilan yang menyuguhkan pemandangan menakjubkan. Namun, berbagai potensi itu belum terkelola secara maksimal," ujas Asyirwan.

Begitu pula di bidang pertanian, terdapat sejumlah komoditi unggulan seperti Jeruk Siam Gunuang Omeh (Jesigo) yang cukup dikenal karena rasa dan aromanya hingga ke Istana Presiden di Jakarta. Selain itu, daerah ini juga dikenal dengan produksi Manggis-nya yang telah menembus pasar ekspor.

Disamping itu, lanjut Asyirwan, Luak Limo Puluah telah lama tampil sebagai penghasil ubi kayunya. Tapi, kenyataannya yang mendapatkan nama Sanjai Bukittinggi. Begitu pula dengan produksi ribuan hektar kebun kakaonya, namun pabrik coklat  berada di Kota Payakumbuh.

Tak beda halnya  dengan sektor peternak. Daerah ini memiliki populasi ternak sapi yang cukup besar, tapi rumah potong hewan (RPH) modern berdiri di Kota Payakumbuh. Sama halnya dengan sektor pariwisata, di daerah ini ada Lembah Harau, Kelok Sambilan dan lainnya, namun pelancongnya menginap di Kota Bukittinggi.

"Ini semua harus menjadi perhatian serius kita ke depan. Kita ingin Jesigo di masa mendatang mempunyai industri pengolahan hasil seperti pabrik sirup. Begitu juga Lembah Harau yang selama ini dilewati pengunjung, maka masa mendatang harus ada sentuhan sehingga pelancong lebih memilih menginap di objek wisata unggulan Lima Puluh Kota tersebut," papar putera Pangkalan itu.

Terkait dengan sektor pelayanan masyarakat, Asyirwan menuturkan, pemerintah daerah ini juga harus mendekatkan pelayanan itu ke tengah masyarakat seperti program Paten yang sudah dilounching di sejumlah kecamatan beberapa waktu lampau.

"Ke depan kita berharap seluruh pusat kecamatan di daerah ini akan menjadi pusat pelayanan masyarakatnya. Sehingga masyarakat tidak harus lagi berurusan ke kantor pemerintah kabupaten yang berada jauh dari kecamatan," tutur Asyirwan. (gun

Statistik


Banner


Saran Masuk



Sampaikan Saran Anda