Admin
Thursday, 31 Mei 2015
2467 Dibaca


image1

            Bupati Lima Puluh Alis Marajo melaunching buku otobiografi sekaligus meluncurkan album lirik dan lagu pejabat pemerintah daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. Launching buku berjudul Alis Marajo Dokter, Politik dan Budaya tersebut berlangsung di halaman rumah dinas bupati, Sabtu (30/5) malam.

Acara ikut dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim dan sejumlah kepala daerah dan para tokoh serta akademisi di Sumatera Barat. Memeriahkan acara, Alis Marajo dan Wakil Bupati Asyirwan Yunus sempat menunjukan kebolehannya menyanyikan laguan ciptaannya yang diluncurkan bersamaan dengan launching buku tersebut.

            Buku setebal 464 halaman itu mengulas sosok dan perjuangan Alis Marajo yang hanya seorang anak keluarga biasa menjadi seorang dokter hingga duduk sebagai Bupati Lima Puluh Kota dua periode. Buku yang cukup inspiratif itu diharapkan dapat menjadi salahsatu sumber inspirasi bagi generasi muda di daerah ini.

            Alis dalam sambutannya mengatakan, buku itu antara lain menceritakan tentang masa lalunya yang terlahir dari keluarga pegawai negeri sipil rendah yang bisa kuliah di fakultas kedokteran. Bahkan kini anak kampung asal Nagari Taeh Bukik itu tengah menjalani periode ke dua sebagai Bupati Lima Puluh Kota.

            "Saya yang menyandang gelar akademis dokter kemudian dipercaya menjadi Bupati, tentu semua itu tentu tidak terjadi begitu saja. Melainkan melewati rangkaian perjuangan yang panjang," ungkap Alis.

Dikatakan, di dalam buku itu juga diceritakan seorang anak pegawai negeri sipil golongan rendah seperti dirinya yang bisa masuk ke sekolah kedokteran. Selain itu juga menceritakan sulitnya mengikuti pendidikan dengan kondisi serba keterbatasan sarana dan prasarana.

"Sadar berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, saya yakin sesuatu yang tidak mungkin bisa saja dicapai dengan tekat dan kemauan yang kuat," ujar Alis.

Dikatakan, dalam bukunya ia juga menuliskan kondisi orang tua masa lampau yang sangat jarang menyuruh anaknya yang tengah bersekolah untuk memasuki organisasi-organisasi. Sementara ia justru disuruh orang tuanya untuk memasuki organisasi yang saat itu berlambang bulan dan bintang.

"Begitu pula ketika orang tua yang lain senantiasa menceritakan kesulitannya dalam proses pendidikan anaknya, sementara orang tua saya merahasiakan kesulitannya," kenang Alis.

            Merespon buku Alis Marajo tersebut, Prof. Satni Eka Putra mengaku salut dengan Alis Marajo yang dalam kesibukannya sebagai bupati masih saja sempat menulis buku. Lebih mengagumkannya, Alis memiliki daya ingat yang tinggi sehingga ia tidak lupa dengan berbagai peristiwa tempo lalu.

            "Buku ini ditulis Alis ketika ia menjadi Bupati. Ini adalah pekerjaan luar biasa yang membutuhkan konsentrasi," kata Satni.

            Menurutnya. Alis sejak dulunya adalah orang yang gigih, berani, setia kawan dan senantiasa mengakomodir dan selalu bisa mencari jalan keluar dalam setiap ada permasalahan. Hebatnya lagi, Alis tak hanya seorang dokter, tapi juga tampil menjadi seorang seniman dan budayawan. Bahkan ia cukup gigih mengangkat masalah aksara Minangkabau.

            "Ini lah contoh pemimpin yang diharapkan bisa ditiru atau dimiliki pemimpin yang lain," ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar tersebut.

            Senada dengan Satni, Wakil Gubernur Muslim Kasim dalam sambutannya juga memuji kepiawai Alis Marajo dalam bidang politik, seni dan budaya. Lebih hebatnya lagi, Alis bisa menulis buku di sela kesibukannya sebagai bupati.

            "Kita bangga dengan pak Alis yang bisa menyelesaikan bukunya di tengah kesibukannya sebagai seorang bupati. Buku ini diharapkan bisa menjadi salahsatu sumber inspirasi bagi generasi," ucap Muslim.

             Ikut hadir dalam acara peluncuran buku dan album Alis Marajo itu sejumlah alumni SMAN 1 Bukittinggi angkatan 65. (hendri gunawan)

Statistik


Banner


Saran Masuk



Sampaikan Saran Anda