
Lima Puluh Kota, Prokopim - Tepat 74 tahun yang lalu sekitar jam 7 pagi dibawah gerimis hujan Syarif MP, Engku Kayo Zakaria, Dirin, Nuin, Radian, Manus, Nyik Ali, Abas dan Mak Dirin, semuanya gugur ditembaki Belanda saat memberikan perlawan sengit dan melakukan pengerusakan jembatan di Titian Dalam Nagari Pandam Gadang untuk memperlambat mobilisasi pasukan Belanda ke Koto Tinggi yang bertujuan untuk melemahkan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Kegiatan yang diperingati pada tanggal 10 Januari setiap tahunnya ini merupakan salah satu rangkaian dari acara bela negara merujuk pada perbub nomor 41 Tahun 2018, demikian disampaikan Sekretaris Daerah Widya Putra dalam menyampaikan sambutan Bupati usai melakukan rangkaian upacara tabur bunga.
"Kegiatan tabur bunga pada hari ini 10 Januari 2023 adalah dalam rangka mengenang kembali peristiwa gugurnya 9 syuhada di Titian Dalam ini merupakan salah satu wijud upaya menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan dan juga merupakan salah satu upaya dalam rangka melestarikan nilai-nilai kejuangan dan ke pahlawanan", tuturnya
"Sebagai bangsa pejuang yang merebut kemerdekaan dengan kekuatan sendiri, melalui segala pengorbanan dan penderutaan dari generasi ke generasi, maka dengan mengenang dan memhingat kembali peristiwa PDRI 74 tahun silam, hal tersebut menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita generasi mendatang ubtuk meneruskan perjuangan mereka" ia menambahkan
Senada Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra menyampaikan bahwa peristiwa Titian Dalam merupakan salah satu peristiwa yang sangat layak untuk diperingati setiap tahunnya. Diharapkannya segenap komponen masyarakat agar memaknai peristiwa berdarah pada 10 Januari 1949. Terutama untuk membangkitkan motivasi serta menanamkan semangat kebersamaan serta persaudaraan agar mampu membangun Limapuluh Kota yang lebih baik lagi ke depannya.
"Siapapun pemimpin di negeri ini mari bersama-sama berkolaborasi meningkatkan iman taqwa , dan memahami arti penting bela negara dan arti perjuangan para pahlawan yang telah gugur mempertahankan kemerdekaan" ujar Deni
Kegiatan diawali dengan tarian persembahan, laporan Perwira Upacara, penghormatan kepada Inspektur Upacara, mengheningkan cipta , penghormatan kepada arwah para pahlawan, doa, tabur bunga di pusara 9 syuhada ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, Asisten, Kepala OPD, Forkopimca dan niniak mamak dan tokoh masyarakat setempat. (Prokopim - ew)