Limapuluh Kota - Sebanyak 26 orang Panghulu di jorong Sungai Cubadak, Nagari Koto Tangah Batu Ampa Kecamatan Akabiluru dilewakan gelarnya, Kamis (07/9). 

Acara alek batagak panghulu tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Limapuluh Kota, H.Safaruddin Dt Bandaro Rajo, Ketua DPRD, Deni Asra, Anggota DPRD, Archimedes, sejumlah Kepala OPD, unsur Forkopimca dan Kabid Diplomasi Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Husin Daruhan Dt. Mangkuto yang saat itu mewakili Gubernur Sumbar. 

Bupati Safaruddin Dt Bandaro Rajo dalam sambutannya menyebutkan bahwa, panghulu harus mengikuti ajaran nabi Muhammad SAW yang juga sesuai falsafah hidup orang Minangkabau yakni "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah. 

"Pangulu berasal dari kata Pangka dan Hulu (pangkal dan hulu), Pangkal artinya tampuk atau tangkai yang akan jadi pegangan, sedangkan hulu artinya asal atau tempat awal keluar atau terbitnya sesuatu, maka pangulu di Minangkabau memiliki peran fundamental dalam memegang tampuk tangkai yang akan menjadi pengendali, pengarah, pengawas, pelindung bagi anak dan kemenakan, tempat keluarnya sebuah aturan dan keputusan yang dibutuhkan oleh masyarakat, serta bertanggung jawab memajukan kaumnya," ujar Bupati. 

Selain itu, orang nomor satu di Limapuluh Kota itu juga menyinggung, bahwasannya selain bertanggung jawab membimbing anak dan kemenakan, para pangulu ditengah kemajuan zaman saat ini juga diharapkan bisa menjadi pendorong pemerintahan di Nagari serta menjadi poros pembangunan di Daerah.

"Saya berharap para Panghulu yang dilewakan ini, juga dapat melahirkan inovasi dalam membangun Jorong dan Nagari ini, sehingga para panghulu kita dapat berperan dalam percepatan pembangunan didaerah kita," sambungnya. 

Tidak hanya itu, Bupati Safaruddin juga berharap para panghulu yang dilewakan tersebut dapat mengemban tugas dan kepercayaan yang diberikan kaumnya dengan sebaik-baiknya demi kemajuan di Nagari Koto Tangah Batu Hampa.